Nyata Mu Adalah Wujud Ku,Ada Mu Adalah Yakin Ku.

Selasa, 11 Juli 2017

AIR MATA DI AKHIR HIKAYAT CERITA ASLI KAL-SEL DI MARTAPURA


Pada thn 1973, di kampung keramat, kampung
melayu, Martapura, ada sebuah keluarga kaya
beliau bernama H.Saleh dan istrinya bernama
Hj.Rahmah..mereka mempunyai anak semata
wayang yg bernama St.Misbah.. Pada saat itu
tidak ada yg tidak kenal dgn yg namanya H.Saleh,
karena selain terkaya di sana, beliau juga seorang
Tuan guru, beliau seorang alim ulama...
Di lain cerita, di Malaysia hidup seorang janda yg
di tinggal mati suaminya yaitu Raudah,
mempunyai seorang anak yg bernama Abdullah
Teladan..mendapat warisan dari almarhum
ayahnya sebuah kebun yg luas untuk bekal hidup
mereka berdua.. Hidup mereka serba
kekurangan, tanah yg di jual tak laku2.. Raudah
memutuskan untuk berangkat ke Martapura untuk
mengadu nasib disana..tanah warisanpun
dititipkan kepada orang yg di percayainya..
Singkat cerita:
Berangkatlah Raudah dan anaknya Abdullah
Teladan menuju martapura, tiba di Banjarmasin
Raudah pun berkata kepada anaknya si Abdullah
yg berumur 6 thn,
Raudah : Abdullah anakku, kita sekarang hidup di
tanah orang nak...jangankan keluarga, sebatang
jarum pun kita tak punya..maka pandai2 lah kita
membawa diri kita nak..
Iya Bu.."kata Abdullah..
Tanpa sengaja bertemu H.Saleh disana..H.Saleh
iba melihat keadaan mereka...mereka berdua
pun di ajak oleh H.Saleh untuk tinggal di
tempatnya..sambil bekerja menjaga dan merawat
kebun H.Saleh yg luas. Maka di buatkanlah
sebuah gubuk di tengah kebun sekitar 1 KM
dibelakang rumah H.Saleh..
Tidak terasa 2 thn sudah berlalu, Abdullah
Teladan pun berumur 8 thn..sudah bisa banyak
untuk membantu ibunya..
Tercerita H.Saleh dan H.Rahmah di rumahnya
sedang ngobrol berdua..
H.Saleh: Sekarang anak kata St.Misbah sudah
berumur 6 thn, Bapak rasa sudah cukup
umurnya untuk sekolah..
H.Rahmah : Saya khawatir Pak, sanggupkah
anak kita ke sekolah dengan menyeberangi
sungai Martapura yg begitu deras arusnya..??
Hanya dgn sampan kecil..?
H.Saleh pun berfikir sejenak bagaimana
caranya???..kemudian membuka lagi
pembicaraan..
H.Saleh : Begini saja Bu...Raudah itu kan
mempunyai seorang anak laki2 yg lebih besar
dari anak kita, bagaimana kalau kita angkat
menjadi anak kita juga..kita sekolah kan dia untuk
menemani St.Misbah..."!?!
Sepontan Hj.Rahmah menjawab :" Jangan Pak..
"Kenapa Bu?" H.Saleh bingung...
Hj.Rahmah :Raudah itu orang susah pak..tidak
bisa kita salah bicara, dia akan
tersinggung..apalagi kita mau mengambil
anaknya...!
H.Saleh :"Pokoknya Saya jamin Bu..saya yg
akan bicara, ibu diam saja semua akan berjalan
mulus.."! H.Saleh meyakinkan.
Singkat Cerita:
Berangkatlah H.Saleh kegubuk Raudah dan
Abdullah,
"Assalamu'alaikum" H.Saleh Memberi salam..
"Wa'alaikum salam" Ooh Pak Haji, Jawab
Raudah dan Abdullah..
"..Maksud kedatanganku kemari ingin
mengundang kalian makan malam dirumahku,
untuk mempererat tali silaturrahim.."kata
H.Saleh..
"..Terima kasih Pak Haji, suatu kehormatan bagi
kami, Insya Allah kami datang.."jawab Raudah..
Malamnya mereka makan malam
bersama..selesai makan, Raudah dan anaknya di
ajak H.Saleh keruang tamu..
H.Saleh pun membuka pembicaraan, dia
mengutarakan semua maksud hatinya untuk
mengangkat Abdullah menjadi anak
mereka..untuk menemani St.Misbah ke sekolah
dan di sekolahkan bersama2...
Raudah pun sangat berterima atas maksud yg di
utarakan H.Saleh, karena jangankan untuk
memasukan anak ke sekolah untuk makan
sehari2 pun hanya mengharap pemberian
H.Saleh..
Akhirnya disekolahkan lah Abdullah dan
St.Misbah di Pondok Pesantren Darussalam
Martapura, Setiap hari naik sampan berdua
menyeberang sungai Martapura...
Singkat cerita : St. Misbah menjadi seorang
wanita cantik, banyak yg tergila2
disekolahnya...setiap sore temannya silih
berganti datang ke rumahnya dengan berbagai
alasan supaya bisa bertemu St.Misbah..
H.Saleh hanya geleng2 kepala, mengerti apa
maksud anak2 yg sering ke rumahnya..
Tidak terasa 10 thn sudah berlalu, Abdullah
berumur 18 thn, dan Misbah 16 thn...
H.Rahmah bicara pada H.Saleh :" Pak...Saya
rasa sudah cukup bekal Misbah, sekolah selama
10 thn.."
H.Saleh pun setuju dengan saran istrinya,
akhirnya diputus lah sekolah St.Misbah...Dengan
demikian otomatis Abdullah akan berhenti
sekolah juga..
Setelah 10 thn tinggal di rumah H.Saleh, maka
kembalilah Abdullah tinggal bersama ibunya di
gubuknya..
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan,
bulan berganti tahun...lama tidak bertemu
Abdullah Teladan dengan St.Misbah...
Setiap Ba'da Ashar St.Misbah duduk dekat
jendela, termenung, menatap ke sebuah gubuk
di tengah kebun, Sambil menangis...Setiap hari
seperti itu, entah apa yg di fikirkannya...mukanya
sudah pucat karena jarang makan... H.Saleh dan
istrinya pun bingung kenapa anak mereka seperti
itu..?!
H.Saleh terdiam, kemudian berkata : "..Saya tau
Bu..!! Saya ingin membuka tabir rahasia anak
kita ini Bu.." Apa yg selama ini telah menyiksa
Bathinnya...
Dikisahkan : Yg dialami oleh Abdullah Teladan
sama seperti Siti Misbah..setiap ba'da Ashar,
Abdullah teladan duduk di depan pintu,
memandang jauh kedepan ke sebuah rumah yg
cukup besar, kemudian dia menangis, begitulah
yg di alaminya setiap hari...
Abdullah : "Kenapa hatiku seperti ini..oh St
Misbah.."
Raudah ibu Abdullah tahu apa yg tengah terjadi
pada anaknya itu...dia pun berkata pada
Abdullah..
Raudah : "Abdullah Anak ku..Kita ini orang susah
Nak..Tidak akan mungkin Emas, intan berlian
beremban tembaga..
Abdullah : "Tidak Bu..Kalau benar2 rezeki
musang, tidak mungkin sampai di makan elang.."
Raudah: "Jangan Nak..Apa nanti yg akan di
lakukan H.Saleh ketika tahu semua ini..beliau
sudah seperti keluarga kita sendiri, beliau sudah
banyak membantu kita hingga saat ini.."
Abdullah hanya terdiam
Kemudian di lain cerita, H.Saleh dan H.Rahmah
istrinya sibuk memikirkan bagaimana caranya
mengungkap tabir rahasia St.Misbah anak
semata wayang mereka itu...
Hingga suatu hari dipanggil lah St.Misbah oleh
H.Saleh..H.Saleh langsung memancing
pembicaraan..
H.Saleh :Bagaimana keadaan teman2 mu yg
sering main kesini Nak, lama mereka tidak
pernah kesini lagi setelah kamu berhenti
sekolah..
St.Misbah : Alhamdllah mereka sehat Pak...
H.Saleh ini seorang tuan guru jadi beliau juga
mengerti masalah ilmu kejiwaan...
Jadi satu persatu semua keadaan temannya
ditanyakan pada St.Misbah..
H.Saleh memperhatikan raut wajah anaknya, tapi
tidak ada satupun di antara nama2 itu yg
merubah raut wajah St.Misbah..
H.Saleh pun mulai bingung apa sebenarnya yg
terjadi pada anaknya yg membuatnya selalu
termenung setiap sore..
kemudian H.Saleh teringat pada anak angkatnya,
tidak lain tidak bukan yaitu Abdullah Teladan..
H.Saleh pun kemudian berkata pada St.Misbah..
" Tolong Nak, panggilkan Abdullah Teladan kakak
angkatmu..sudah lama Bapak tidak bertemu
dengannya.." Kata H.Saleh
Tanpa bicara, pada saat itu juga St.Misbah
langsung berdiri, berlari menuju gubuk Abdullah
Teladan, Selendangnya yg terjatuh pun tidak di
hiraukannya lagi...
H.Saleh pun terkejut melihat sikap St.Misbah..
H.Saleh berkata pada istrinya : "Ternyata
Abdullah Teladan orangnya...Malam ini kita
berangkat ke Martapura, Saya punya rencana
Bu.."
H.Rahmah : "Kenapa Pak..? Terus rumah kita
bagaimana, nanti di bobol maling..
H.Saleh: "Kan ada St.Misbah, rencananya ku
minta Abdullah menemaninya malam ini..."
H.Rahmah pun langsung protes...
H.Rahmah : "Tidak Pak, itu sama saja kita
menaruh umpan di mulut buaya..habis
dimakannya anak kita.."
H.Saleh : Pokoknya Ibu jangsn khawatir Saya yg
akan bermain, apabila Abdullah macam2 maka
habis juga dia kubunuh malam ini, malam ini kita
berangkat.."
H.Rahmah pun akhirnya menurut saja dengan
permainan H.Saleh...
Diceritakan:
St.Misbah yg menuju gubuk Abdullah
Teladan...Pada saat itu Abdullah di dalam
gubuknya mendengar suara langkah kaki..dia
pun bergumam dalam hati
"Sepertinya aku mengenali suara langkah ini,
jangan-jangan...????" Begitu gumamnya
bercampur deg2an..
Setapak demi setapak, semakin lama suara
langkah itu semakin dekat...dan kemudian:
"Assalamu'alaikum.!!" Terdengar suara lembut
memberi salam...
Abdullah sangat mengenali suara itu..siapa lagi
kalau bukan..??????
"wa'alaikum salam.." sahut Abdullah dan ibunya
serentak...
Bergegas Abdullah dan ibunya keluar...
Abdullah menjumpai seraut wajah cantik yg
selama ini menghantui pikirannya, sedang berdiri
di depan pintu gubuknya...
Abdullah:Oh..ternyata Adikku St.Misbah..Ada
apa gerangan dirimu sampai kesini..tentunya
sangat penting..??
St.Misbah: Betul kakak ku Abdullah..Aku kesini
untuk menemui kakak, Bapak ingin bertemu
kakak sekarang juga..!!!
Abdullah dan Ibunya saling tatap...ada apa
gerangan dia dipanggil..
Abdullah : Baiklah, sekarang kita berangkat...
Diceritakan : Berangkatlah Abdullah Teladan dan
St.Misbah menemui H.Saleh...
Sesampai disana H.Saleh pun mengutarakan
maksudnya..
H.Saleh : Abdullah...malam ini aku dan
H.Rahmah mau berangkat ke Martapura ada
undangan dan menginap disana..St.Misbah
sendirian di rumah, jadi maksudku kamu yg
menemaninya malam ini.."
Belum sempat Abdullah menjawab perkataan itu,
Dengan sigap St.Misbah memotongnya.
St.Misbah : Berapa lama Bapak menginap di
sana.??
H.Saleh : 1 malam saja..memangnya kenapa ?
St.Misbah : 2 atau 3 malam juga tidak apa2
Pak,!? Kata St.Misbah sambil tersenyum lirih..
H.Saleh pun hanya geleng2 kepala mendengar
perkataan anak semata wayangnya itu...H.Saleh
sangat mengerti maksudnya..
Abdullah : Baiklah Pak, Malam ini saya akan
menemani St.Misbah..tapi saya memberitahu Ibu
saya dulu, sebelum maghrib nanti saya akan
kesini lagi..?!
H.Saleh : Baiklah..beritahulah ibumu..dan juga
nanti sebelum maghrib, hewan ternak masukkan
ke kandangnya..dan jangan lupa pintu, jendela
di kunci..dan St.Misbah nanti siapkan makan
malam untuk kakakmu Abdullah
Abdullah + St Misbah: Iya Pak..??
Maka pulanglah Abdullah untuk memberitahu
ibunya...
Abdullah : Bu..H.Saleh minta nanti malam saya
menemani St.Misbah di rumahnya, H.Saleh 7
H.Rahmah menginap di Martapura..
Raudah : Iya Nak...tapi ingatlah anakku, jangan
sampai kau nodai kepercayaan H.Saleh...
Abdullah : Saya akan selalu ingat dan jaga itu
Bu...!! Malam ini ksempatan saya
mengungkapkan semuanya Bu.., buka kulit
nampak isi...mengungkap tabir rahasia hatiku
kepada St.Misbah...!!
Raudah : Kamu jangan berfikiran yg macam2
Nak, kita ini orang susah..hidup pun menumpang
dgn H.Saleh...
Abdullah : Tidak Bu...pokoknya malam ini Saya
akan ungkapkan semuanya...jikalau Cintaku
berbalas,Alhamdulillah Saya sangat
bahagia...tapi jikalau cintaku bertepuk sebelah
tangan, Mungkin besok saya akan mati Bu..!!
Ibunya pun langsung menangis mendengar
ucapan anaknya itu..dan akhirnya Abdullah pun
ikut mnangis..
Singkat Cerita :
Setelah ba'da Ashar, berangkatlah Abdullah
menuju rumah H.Saleh yg jaraknya kurang lebih
1 KM dari gubuk Abdullah dan Ibunya...
setiba di sana, Abdullah langsung mengumpulkan
hewan ternak untuk di masukkan ke kandangnya
karena hari mulai gelap..
Tidak terasa maghrib pun tiba, terdengar suara
Adzan berkumandang..Abdullah pun segera
mengambil wudhu untuk menunaikan sholat
maghrib..
Diceritakan :
Abdullah hendak melaksanakan sholat di kamar
tempat iya dulu tinggl selama 10 thn...pada saat
hendak mengangkat takbiratul ihram..
St.Misbah menegurnya : Tidak kah sholat
berjemaah itu lebih baik..kenapa kakak tidak
berjemaah denganku...??
hati Abdullah pun berdegup kencang..benar
sekali yg di katakan St.Misbah..dan kapan lagi
dia bisa sholat berjemaah dengan St.Misbah
kalau bukan malam ini...??!
Abdullah pun membatalkan takbirnya...saat itu
mereka hanya berdua di rumah..agar tidak terjadi
sesuatu yg tidak di inginkan Abdullah tetap
menjaga etika, dia sangat mengerti ilmu agama..
Kebetulan kamar mereka bersebelahan, maka
Abdullah teladan membukan pintu kamarnya dan
menyuruh St.Misbah membuka pintu kamarnya
juga, sholat berjamaah pun dilakukan di kamar
masing2 tanpa harus berdekatan..
Selesai sholat Abdullah teladan berdo'a yg di
ikuti oleh St.Misbah, yg salah satu do'anya
berarti :
" Yaa Allah, kumpulkan lah aku dengan
St.Misbah seperti kau mengumpulkan Adam dan
Hawa..."
Amiiin.." sahut St.Misbah.
" Yaa Allah, kumpulkan aku dengan St.Misbah
seperti kau mengumplkan Nabi Yusuf dan
St.Zulaikha.."
" Amiiin.." sahut St.Misbah pula...dan
seterusnya...
Selesai sholat mereka pun makan malam..tak
sengaja Abdullah menatap St.Misbah, dan
St.Misbah pun menatap Abdullah...pandangan
mereka bertemu, Laksana api yg di siram
bensin..Api cinta pun berkobar lagi di sana..
Abdullah dan St.Misbah pun makan
malam..St.Misbah sebagai tuan rumah yg baik,
yg berpendidikan..tidak mau jauh2 menaruh
tempat nasi dari piring Abdullah Teladan..
Saling melirik pun tidak bisa dihindarkan...sudah
lama Abdullah tidak melihat wajah cantik
St.Misbah..hati Abdullah tidak karuan sampai2
mau mengambil ikan malah mengambil sendok...
Tidak lama terdengarlah Adzan Isya
berkumandang..mereka pun kembali menunaikan
sholat Isya berjama'ah...selesai sholat mereka
pun berdo'a yg di pimpin oleh Abdullah, Salah
satu do'anya sama dengan do'anya ketika sholat
maghrib tadi...
Diceritakan H.Saleh dan H.Rahmah sudah
menyeberangi sungai Martapura menaiki sebuah
lanting...sampai di pelabuhan seberang H.Saleh
pun bicara pada istrinya..
H.Saleh: "Hj.Rahmah istriku..Ibu naik saja
kedaratan, Saya akan kembali ke
rumah...mengawasi apa yg dilakukan Abdullah
dan Misbah malam ini..Apabila Abdullah
macam2, maka habis ku tebang batang tubuh
Abdullah malam ini.."
Maka berangkatlah H.Saleh kembali ke Kampung
Melayu, Kampung Keramat rumahnya berada...
Sedangkan Abdullah dan St.Misbah sudah
bersiap untuk tidur di kamar mereka masing2...
Abdullah pun merebahkan tubuhnya di kasur yg
dulu menjadi tempat tidurnya selama 10
thn..tidak ada yg berubah di kamar itu sama
seperti dulu..
Dikisahkan H.Saleh pun sampai di depan
rumahnya, dia perhatikan begitu tenang keadaan
di sana...H.Saleh pun ingin memastikan apa yg
terjadi di dalam rumahnya itu..H.Saleh pun
masuk ke bawah kolong rumahnya, rumah
H.Saleh itu lantainya tinggi sekitar 2 meter dari
tanah..maka dengan leluasa H.Saleh masuk
kesana..H.Saleh berhenti tepat di bawah kamar
Abdullah dan St.Misbah...
H.Saleh pun memasang telinga baik2...Jam 10
malam dia dengarkan masih sunyi, jam 11
hening, Jam 12 senyap...
" Jangan2 mereka sudah benar2 tidur.." gumam
H.Saleh dalam hati..nyamuk sudah tidak terkira
lagi menggigitnya...bila ada suara gemertak di
dalam kamar, cepat2 H.Saleh mengangkat
telinganya, tapi setelah itu hening lagi..
Diceritakan :
St.Misbah dan Abdullah tidak bisa tidur,
St.Misbah masih penasaran dengan do'a
Abdullah Teladan setelah selesai sholat
tadi..do'a itu masih terngiang2 di telinganya, dia
pun berfikir apakah Abdullah benar2
menginginkan itu terjadi..
Sekitar jam 1 malam, Abdullah Teladan pun
gelisah...duduk salah, berdiripun salah,
tengkurap, telentang, miring kiri miring
kanan..tapi hatinya tetap tak tenang..
St.Misbah mengetahui hal itu...sebagai tuan
rumah yg baik akhirnya St.Misbah mencoba
menanyakannya kepada Abdullah...
St.Misbah : "apakah kakak Abdullah belum
tidur..?"
H.Saleh yg mendengar itu pun cepat2 memasang
telinga..
"Nah..ini yg ku tunggu2.." gumam H.Saleh dalam
hati
Abdullah pun menjawab : "Belum adikku..aku
tidak bisa tidur..?"
St.Misbah : "kenapa ka..? Apakah Banyak
nyamuk..?"
Abdullah : " Tidak dik..!??
St.Misbah: "Atau kasurnya yg kurang empuk ya
ka..??
Abdullah: "Bukan juga dik.."
St.Misbah: "Lalu apa gerangan yg membuat
kakak ku Abdullah begitu gelisah..?"
Abdullah : "Begini, Asal kamu tau dik...tadi siang
sebelum berangkat kesini, 3 kali aku bercermin
tapi ku lihat serasa hilang bayang2ku...terus aku
keluar pondok serasa gelap pandanganku, aku
pun mencoba untuk berbaring, tapi yg kurasakan
serasa berbaring di atas rebung yg gatal luar
biasa...mungkin itu pertanda aku akan mati
wahai adikku misbah..?!?
Mendengar Abdullah mengatakan mau mati, hati
St.Misbah pun menjadi limbung, tidak terasa air
mata menetes di pipinya..
St.Misbah: "Kakak Jangan bicara seperti itu..."
katanya sambil terbata
Abdullah : "Malam ini aku akan kuyak pisang
adikku, buka kulit tampak isi, akan ku buka tabir
rahasia hatiku yg selama ini ku pendam wahai
adikku St.Misbah.."
Mendengar itu, hati St.Misbah pun deg2an, apa
sebenarnya yg ingin di sampaikan oleh
Abdullah..sungguh berharap2 cemas..
H.Saleh yg di bawah kolong rumah pun semakin
semangat dan bergumam dalam hati : "Ini dia,
permainan segera di mulai..".
Abdullah pun melanjutkan perkataannya :
"Jikalau cinta ini berbalas maka syukur
Alhamdulillah aku sangat bahagia...dan apabila
ternyata cintaku bertepuk sebelah
tangan...mungkin besok aku akan mati...
"Aku berpesan padamu wahai adikku St.Misbah
"Apabila ternyata besok aku mati, maka
kuburkanlah aku di tempat dimana kamu sering
melewati dan melihatnya, Tuliskan di batu
nisanku "ABDULLAH TELADAN" besar2..supaya
apabila kamu lewat, kamu akan melihat dan ingat
bahwa itulah makam orang yg mencintaimu
sampai mati.."
Tangis St.Misbah pun tak tertahan lagi
mendengar itu, antara tangis bahagia karena
Abdullah juga mencintainya, dan tangis takut
kehilangan Abdullah Teladan pujaan hatinya..
St.Misbah :Kakak jangan berkata seperti itu kak,
semua akan baik2 saja..
"Mulai malam ini aku bersumpah Kak.."aku
haramkan batang tubuh ku disentuh oleh laki2
lain, selain Abdullah Teladan..."
dan Abdullah pun bersumpah demikian juga...
H.Saleh sudah mengetahui semuanya dan tidak
terasa waktu sudah menjelang sholat
subuh...cepat2 H.Saleh keluar dari bawah rumah
takut ketahuan Abdullah dan St.Misbah...H.Saleh
pun kembali ke Martapura menjemput istrinya.
Dikisahkan:
H.Saleh kembali menjemput istrinya di
Martapura..tiba disana H.Saleh terkejut melihat
istrinya tidur di lanting, ia pun
membangunkannya...
H.Saleh:"Bu Bangun..kenapa Ibu tidur di sini?
Tidak naik ke daratan.."
Hj.Rahmah:"Saya menunggu Bapak disini saja
tidak kemana2..Bagaimana Anak kita Pak"
H.Saleh :"Gila Bu.."
Hj.Rahmah:"Siapa yg gila Pak..kenapa anak
kita..?" tanyanya dengan nada panik
H.Saleh: "Sama2 gila Bu..St.Misbah gila,
Abdullah gila...tergila gila di mabuk asmara.."
Setelah semua diceritakan Hj.Rahmah pun
mengerti apa yg terjadi
H.Saleh dan Hj.Rahmah pun pulang menuju
kampung keramat, Kampung Melayu Martapura...
Singkat Cerita :
Abdullah dan St.Misbah pun di setujui oleh orang
tuanya untuk menjalin hubungan...
Pada suatu hari Raudah ibu Abdullah mendapat
sepucuk surat dari Malaysia, dari seseorang yg
dititipinya tanah warisan Alm.Ayah Abdullah...
Disurat itu diberitahukan bahwa tanah mereka
telah laku terjual mahal, Raudah dan Abdullah
kini menjdi orang kaya..mereka pun sangat
bahagia sekali membaca surat itu...keluarga
H.Saleh pun sangat terharu mendengar berita itu,
karena sudah terlalu lama Abdullah dan ibunya
menderita kesusahan..
Maka Abdullah pun berniat berangkat ke
Malaysia mengambil harta warisan itu, dia hanya
berangkat seorang diri..sehari sebelum
keberangkatannya dia pun berpamitan kepada
keluarga H.Saleh yakni calon mertuanya..karena
setelah pulang dari Malaysia, Abdullah dan
St.Misbah berencana Menikah...
Air mata St.Misbah sudah tidak terbendung lagi
melepas kepergian sang pujaan hatinya..Dia
berpesan pada Abdullah agar selalu mengirim
surat selama di Malaysia...
Abdullah pun berangkat seorang diri ke
Malaysia..
Singkat Cerita:
Hari berganti Minggu, Minggu berganti bulan,
bulan berganti tahun..tidak ada kabar dari
Abdullah, hingga bertahun tahun tak sepucuk
surat pun yg di terima St.Misbah.... St.Misbah
sangat sedih sekali..setiap hari hanya menangis
menyebut nama Abdullah..
Diceritakan:
Di Malaysia pada saat itu terjadi pemberontakan,
zamannya perompak..Nama Abdullah teladan
sangat di incar, karena dia orang yg
kaya..Abdullah hanya bersembunyi hingga tak
bisa mengirm surat kepada St.Misbah dan
Ibunya..
Diceritakan di Martapura, H.Saleh kedatangan
seorang tamu, seorang tuan guru...yakni teman
karibnya sendiri, teman senasib
sepenanggungan..
setelah panjang lebar ia pun mengutarakan
maksudnya..beliau mempunyai seorang anak
laki2 bernama Tamsil, yg rencananya akan di
jodohkan dengan St.Misbah..
Walaupun teman karibnya sendiri..H.Saleh tidak
berani mengambil keputusan sebelum berunding
dengan anak dan istrinya..Apalagi sekarang
St.Misbah sudah mempunyai calonnya yaitu
Abdullah Teladan..walaupun sampai sekarang
tidak ada kabarnya..
Singkat cerita:
H.Saleh pun menceritakn kepada H.Rahmah
tentang lamaran itu...tapi bagaimana caranya
bicara pada St.Misbah...
Suatu hari diceritakan lah pada St.Misbah
tentang lamaran itu..dan juga mengenai Abdullah
yg sudah bertahun tahun tidak ada
kabarnya..mungkin Abdullah sudah mati di bunuh
perompak... St.Misbah sangat sedih sekali
kenapa Abdullah tidak pernah mengirim surat
padanya, atau memang Abdullah sudah mati..tak
ada satu haripun yg di lalui St.Misbah tanpa
meneteskan air mata...
Seribu pertimbangan sudah di fikirkan oleh
St.Misbah...Sebagai anak yg berbakti dia tidak
ingin mengecewakan orang tuanya, akhirnya
St.Misbah pun menyetujui lamaran itu..
Undangan pernikahan pun disebar, hingga
Raudah Ibu Abdullah pun mendapat undangan
itu...hatinya sangat terpukul membaca undangan
itu, dia membayangkan apa yg akan terjadi pada
Abdullah anaknya jika mengetahui hal ini,
sungguh terasa menyakitkan bagi raudah
membayangkan itu..
Hingga tibalah hari pernikahan St.Misbah dengan
Tamsil..pestanya pun sangat meriah...tabuhan
gendang hadrah terdengar sampai ke pondok
Raudah, oh sungguh sangat pilu hatinya..
Semua undangan hadir di pesta itu, dari
kejauhan terlihat seorang pemuda berjalan
memakai jas hitam, membawa 2 buah koper..yg
tidak lain adalah Abdullah Teladan..
Abdullah Penasaran ada pesta apa di kampung
itu...akhirnya ia pun bertanya kepada seseorang
Abdullah:Ada pesta apa ya Pak sehingga sangat
ramai...??
Seseorang:"Masa' kamu tidak tahu, hari ini kan
pesta pernikahannya St.Misbah.."
Abdullah pun terkejut, hatinya berdebar, tapi dia
kurang yakin... Abdullah:"St.Misbah yg mana
Pak?
Seseorang:"St.Misbah anaknya H.Saleh.."
Setelah mendengar itu tiba2 saja pandangnya
menjadi gelap, tubuhnya limbung dan akhirnya
tersungkur di tanah..Abdullah pingsan..
Abdullah pun di gotong oleh warga ke gubuk
Ibunya, Ibunya yg mendengar kedatangan
Abdullah sangat terkejut karena semua orang
mengiranya sudah mati...ibunya pun semakin
merasakan sesak didadanya membayangkan
kesedihan Anaknya, ibunya pun meninggal
sebelum bertemu Abdullah...
Abdullah sampai di gubuk pun tersadar, dia
heran kenapa banyak orang di situ..Sungguh
keperihan yg tidak bisa di bayangkan setelah
mengetahui ibunya telah meninggal...
Ibunya pun di makamkan pada hari itu..
Kedatangan Abdullah ternyata sampai ketelinga
St.Misbah, St.Misbah hanya menangis
mengetahui itu..
Tibalah disaat malam pertama St.Misbah dengan
suaminya yg bernama M.Tamsil..
Sebagai wanita sholehah walaupun tidak di
dasari cinta, ia ingin berbakti dengan
suaminya...maka di tanggalkanlah semua
pakaiannya hingga tidak ada sehelai benangpun
menempel di tubuhnya, kemudian dia berbaring
di ranjang pengantin menunggu suaminya...
Tidak lama suaminya pun masuk kamar dan
tersenyum melihatnya...Tapi suaminya heran
kenapa ada 2 guling yg membatasi antara
bantalnya dengan bantal St.Misbah..
Suaminya pun bertanya kenapa jadi seperti itu..?
Akhirnya St.Misbah pun menceritakan tentang
sumpahnya bersama Abdullah Teladan, bahwa
tidak akan rela tubuhnya di sentuh laki laki
kecuali oleh Abdullah..
St.Misbah minta izin pada suaminya menemui
Abdullah untuk mencabut sumpah itu..
Tamsil:"Ku izinkan engkau menemui Abdullah
Teladan dengan syarat, apabila di pondok
Abdullah ada 5 anak tangga maka ku izinkan
engkau hanya menaiki 2 anak tangga saja,
begitupun sebaliknya yg berlaku pada
Abdullah.."
St.Misbah pun setuju dengan syarat itu..akhirnya
dia berangkat menuju gubuk Abdullah di tengah
malam..
Diceritakan Abdullah Teladan digubuknya,
berbaring memandang empat sudut kelambu,
hatinya terpukul dan sudah tidak ada semangat
hidup lagi..dia memikirkan apa yg dilakukan
St.Misbah bersama suaminya malam ini..
Di tengah kegalauannya tiba2 dia mendengar
suara jejak kaki menuju ke gubuknya...
Abdullah bergumam : "Sepertinya aku tau suara
ini, seperti suara jejak St.Misbah...jangan
jangan????
dan tidak lama setelah itu..
"Assalamu'alaikum" terdengar suara lembut
memberi salam..
"Wa'alaikum salam" Abdullah menjawab..
Abdullah tau suaru itu adalah suara St.Misbah,
dia pun langsung melompat keluar hingga putus
tali kelambu dan dia tergulung didalamnya..
Abdullah pun keluar menemui pujaan hatinya..
Abdullah:"Aku sangat merindukanmu wahai
St.Misbah.."
Abdullah hendak turun dari pondoknya itu, tapi
segera di cegah oleh St.Misbah..
St Misbah:"Berhenti di situ saja kak Abdullah,
Aku mendapat izin dari suamiku hanya menaiki 2
anak tangga saja, dan kakak hanya boleh
menuruni 2 anak tangga pula.." St.Misbah pun
terus berkata
"Kemana saja kakak selama ini, kenapa tidak
pernah memberi kabar, kenapa tidak pernah
mengirm surat padaku, sehingga semua orang di
sini mengira kakak sudah mati??? Setiap hari
aku mengharapkan kedatanganmu"
St.Misbah menangis terisak isak..
Abdullah:"Wahai St.Misbah, jangankan aku
sampai berjalan mau mengirim surat..mendengar
namaku pun para perompak sudah siap
membunuhku..di sana pun aku di beritakan
sudah mati sehingga aku bisa pulang kesini..
"tapi ternyata yg kutemui hanya menyaksikan
ibuku meninggal dan kekasihku bersanding
dengan orang lain.."
Abdullah tak mampu menahan air matanya,
karena begitu sakit yg di rasakannya..
Tangisan St.Misbah pun semakin menjadi..
St.Misbah:"Kini semua sudah terlambat kak, aku
sudah menjadi hak orang lain..kita harus
mencabut sumpah kita dulu..."
Tangisan Abdullah pun semakin menjadi.
Abdullah:"Wahai St.Misbah, Aku lebih baik mati
berkalang tanah daripada melihat kamu bahagia
dengan orang lain.."
Selesai mengatakan itu nafasnya terasa sesak
tiba2 saja tubuh Abdullah tersungkur... St.Misbah
pun terkejut melihat itu..dia coba
membangunkannya..tapi sayang Abdullah sudah
tidak bernyawa lagi, Abdullah meninggal...
St.Misbah pun histeris, dia tidak sanggup
menahan derita ini..sehingga diriwayatkan dalam
kisah ini, saat tetesan air mata Abdullah bertemu
dengan tetesan air mata St.Misbah maka saat itu
pula nyawa St.Misbah pun di jemput...
dan hingga akhirnya cinta mereka pun terkubur
sampai mati.."
"Sesungguhnya Allah menjadikan apa saja yg
dikehendaki NYA.."
Terima kasih sudah menyimak kisah ini, mohon
maaf bila terdapat banyak kekurangan..
"..WASSALAM.."

HANTU BANYU DARI KALIMANTAN SELATAN


Bagi masyarakat Banjarmasin pasti tidak asing dengan makhluk halus yang satu ini yaitu hantu banyu (hantu air). 
Hantu Banyu dipercaya berwujud seperti tikar yang terdapat di dalam air. Biasanya tinggal sungai-sungai dan sewaktu-waktu muncul kepermukaan menghantui orang-orang yang melewati perairan tempat hantu ini tinggal.
Cara hantu banyu mendapatkan tumbal biasanya dengan menggulung manusia yang berenang dan menenggelamkannya. Kadang-kadang hantu banyu juga digambarkan sebagai sosok makhluk seperti labi-labi. Tidak hanya di sungai, hantu ini juga terkadang muncul di danau.
Menurut kisah dari warga yang tinggal di daerah sekitar sungai , apabila suatu perairan didiami hantu banyu, maka air di permukaannya terasa hangat. Tapi di dalamnya, air tetap dingin.
Ciri-ciri lain adalah air di permukaannya tenang, tapi di dalamnya air berputar-putar.
Selain menyerang orang yang sedang berenang, hantu banyu juga menyerang orang yang berperahu diatasnya. Dengan rambutnya yang panjang dan mirip sotong, hantu ini mampu membuat sebuah perahu terbalik dan karam.

MISTERI PULAU KAMBANG KALIMANTAN SELATAN


Pulau Kembang di Kabupaten Baritokuala, Kalimantan Selatan merupakan sebuah destinasi wisata
Pulau ini sejak dulu dihuni para monyet.
Di dalamnya ada beberapa bangunan seperti kuil kecil agama Hindu, pondok tempat pemandian dan pengobatan tradisional untuk anak kecil serta warung yang menjual makanan ringan dan minuman.
Di belakang bangunan-bangunan ini, ada hutan rimba tempat para monyet itu tinggal.
Mereka bisa dengan bebas berkeliaran dan bergelantungan.
pulau ini penuh dengan legenda
Konon, dulu pulau ini adalah tempat para raja dan ratu memohon sesuatu jika mereka punya hajat. Mereka kerap berdoa atau melakukan sesuatu di sini sebagai syarat agar hajat mereka terkabul
Makanya, di tempat ini ada sebuah pondok dari kayu tempat memandikan anak-anak.
Jika ada orangtua yang memiliki hajat tertentu terhadap anak mereka atau anak mereka sakit maka dimandikan di sini, dengan harapan penyakit atau hajat untuk si anak akan terkabul.
Biasanya ada saja yang meminta mandinya pakai mayang. Itu syarat saja, sudah semacam tradisi
Di dekat situ juga ada sebuah kuil kecil umat Hindu yang terbuka dan di tengahnya ada altar diatas altar itu ada dua buah patung hanoman
berbalut kain kuning hanomannya itu sepasang, laki dan bini. Dulu dibangun oleh orang Cina. Kabarnya itu sebagai bentuk rasa syukur hajat mereka untuk bisa sukses di Kalimantan Selatan ini berhasil.

Misteri Kota Gaib Saranjana yang Ada di Kalimantan


Kota Saranjana sudah melegenda bagi masyarakat Borneo. Disebut-sebut lokasinya ada di sebuah bukit kecil yang terletak di Desa Oka-Oka Kecamatan Pulau Laut Kelautan, Kalimantan Selatan. Bukit yang berbatasan langsung dengan laut ini indah dan cocok dijadikan destinasi wisata. Namun, tempat ini dianggap angker oleh penduduk sekitar.
Penduduk Kota Baru menyebut pulau ini dihuni oleh banyak makhluk halus atau jin. Mereka membangun sebuah kota yang disebut Saranjana. Karena itulah penduduk menyebut Saranjana sebagai kota gaib. Kota Saranjana ini benar-benar ada, tapi hanya mereka yang terpilih dan memiliki kemampuan lebih saja bisa melihat kota tersebut.
Menurut mereka banyak kejadian yang sulit dicerna nalar terjadi di sana. Banyak wisatawan yang mengaku melihat aktivitas manusia di tengah-tengah gedung pencakar langit di Kota Saranjana. Namun, begitu dekat dengan Kota Saranjana, pemandangan berganti menjadi gunung yang langsung berbatasan dengan laut. Rumor perihal kota ini menjadi semakin misterius karena keberadaannya tak tercatat dalam peta Indonesia.
Terdapat Peradaban di Kota Saranjana
Seperti kota besar pada umumnya, kota gaib Saranjana ini juga memiliki jalan yang lebar, gedung pencakar langit, dan kendaraan yang berlalu lalang. Di Kota Saranjana juga terdapat perumahan yang mewah. Rumah-rumah di Kota Saranjana sangat megah dengan pagar tinggi mengkilat.
Sama halnya dengan alam nyata yang kita huni, penduduk Kota Saranjana juga memiliki mata pencaharian. Mayoritas penduduk di Kota Saranjana bekerja sebagai petani. Dari hasil bertani tersebut, banyak yang bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Kota Gaib Saranjana dihuni oleh jin yang mayoritas beragama muslim. Kota ini juga memiliki sistem pemerintahan sendiri yaitu kerajaan. Sebagai sebuah kerajaan, tentunya kota ini dipimpin oleh seorang raja. Kota Saranjana juga berkembang mengikuti jaman.
Masyarakat Kota Saranjana memiliki bentuk fisik yang hampir sama dengan kita. Penghuni Kota Saranjana juga cantik dan tampan serta harum. Namun, yang membedakan adalah orang-orang di Saranjana tak memiliki dua garis antara bibir dan hidung. Mereka ini terkenal dengan sebutan orang halimun
Perbedaan lainnya adalah ukuran makanan di Kota Saranjana lebih besar daripada ukuran makanan di dunia kita. Seseorang yang pernah memasuki Kota Saranjana menceritakan bahwa ukuran jambu di sana lebih besar dari ukuran jambu biasa. Namun, ketika dibawa kembali ke dunia nyata ukurannya menyusut seperti jambu kebanyakan. Satu hari di sana sama dengan satu tahun di alam nyata
Ada beberapa kisah misterius tentang Kota Saranjana. Pernah suatu ketika seorang warga Kotabaru hilang tanpa jejak. Konon katanya, warga tersebut sengaja diambil oleh warga Kota Saranjana untuk dijadikan imam. Selain itu, penduduk Kotabaru juga menceritakan adanya seorang nelayan yang hilang di tengah laut. Menurut kabar, nelayan tersebut diselamatkan oleh warga Kota Saranjana. Kabar tersebut diperkuat oleh kesaksian seorang muslimah yang mengatakan jika nelayan tersebut hidup bahagia di Kota Saranjana. Beberapa warga juga mengaku sering mendengar suara musik dari arah pulau Saranjana
Diceritakan pula ada sebuah perusaahaan alat berat menerima pesanan yang dialamatkan ke Kota Saranjana. Alat berat tersebut sudah dibayar lunas. Namun, perusahaan tersebut mengalami kebingungan saat akan mengirim alat berat. Kota Saranjana tidak ada di peta Indonesia. Selain alat berat, banyak juga yang menceritakan pengiriman puluhan mobil mewah dan rotan dari Surabaya.

LEGENDA NISAN BERLUMUR DARAH

CERITA RAKYAT MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN
LEGENDA NISAN BERLUMUR DARAH



Dahulu kala ada cerita tentang dua kekasih yang mempunyai percintaan yang tragis. Cerita langkapnya sebagai berikut : 
Mashor adalah pemuda yang bertempat tinggal di desa yang sekarang sekitar Pekauman dan teluk selong. Mashor berasal dari keluarga yang miskin, tetapi mempunyai pendidikan yang tinggi dan budi akhlaknya tinggi. Dia mempunyai keahlian membaca Al-Quran yang sangat indah didengar. Mashor sebagai orang yang tidak mampu ikut bekerja di rumah Fatimah sebagai pembantu.
Fatimah merupakan gadis dari keluarga sangat kaya. Mereka tinggal disebarang desa Mashor, mungkin sekarang daerah Kampung Melayu. Orang tuanya merupakan pedagang yang mempunyai hubungan dagang keluar daerah. Terutama daerah Singapura.
Mashor sebagai pembantu mempunyai banyak pekerjaan yang harus dilakukannya seperti menimba air, memotong kayu, dan lain-lain. Hari demi hari, bulan demi bulan itu saja yang dilakukannya untuk membiayai hidup dan orang tuanya. Selama beberapa tahun Mashor bekerja dirumah kaya itu membuat Fatimah secara tidak sadar jatuh cinta kepadanya begitu juga sebaliknya. Tetapi karena adat yang menjaga ketat pertemuan antara perawan dengan bujangan membuat hubungan mereka tidak diketahui oleh keluarga.
Mashor sadar percintaan mereka pasti akan ditentang oleh keluarga Fatimah yang memegang adat keluarga. Mereka hanya akan menikahkan anak gadisnya hanya dengan orang yang sederajat dan mempunyai hubungan keluarga bangsawan dan pasti tentu harus pilihan keluarga. Tetapi Cinta di hati tidak bisa menolaknya. 
Tidak lama kemudian hubungan mereka mulai diketahui orang tua Fatimah. Betapa marahnya orang tua Fatimah mengetahui hal demikian. Mereka memutuskan untuk menjauhkan Mashor dari Fatimah dengan menugaskan Mashor menjaga kebun karet dan ladang keluarga Fatimah di seberang sungai.
Kebun karet ini berada jauh dari rumah Fatimah, menujunya hanya bisa dengan perahu jukung karena melewati sungai yang kecil. Mashor di berikan pondok kecil untuk berteduh dan melakukan kegiatan sehari-hari. Setiap hari dia bekerja merawat kebun karet tersebut. Setiap hasil karet hanya orang suruhan keluarga Fatimah saja yang mengambilnya. Dia tidak diberikan kesempatan untuk ke rumah sang Majikan.
Fatimah mengetahui kabar Mashor hanya dengan meminta keterangan acil ijah, pembantu yang sering mengatarkan beras buat Mashor.
Suatu hari ada orang kaya bernama Muhdar yang masih ada hubungan keluarga dengan Fatimah badatang (melamar) ke rumah Fatimah dengan menggunakan satu buah kapal yang sangat besar sesuai dengan derajat kekayaan orang tersebut. Niat Muhdar disambut baik oleh keluarga Fatimah, mereka sepakat untuk mengadakan perkawinan besar-besaran. Hal ini tidak menjadi beban bagi Muhdar karena kakayaannya.
Fatimah sangat menentang niat orang tuanya yang menjodohkannya dengan Muhdar. Dia kenal betul perangai Muhdar. Walaupun kaya tetapi dia tidak mempunyai budi pekerti dan ilmu agama sebaik Mashor. Tetapi dia harus menjalankan dua pilihan yang sangat berat. Di satu sisi dia mempunyai pilihan dan cinta yang diyakininya membawa kebahagian di dunia dan di akhirat yaitu hidup bersama Mashor. Di satu sisi dia harus mengikuti perintah orang tuanya, dia sadar menyakiti hati orang tua adalah perbuatan yang durhaka. Akhirnya Fatimah pasrah terhadap perjodohan ini. Perjodohan yang dilandasi oleh harta, hubungan keluarga bukan oleh Cinta. Mashor yang berada jauh tidak mengetahui perjodohan ini. Semuanya yang datang ke gubuk Mashor bekerja selalu menutupinya. Mereka tidak ingin dipecat majikan jika menceritakan hal tersebut.
Akhirnya acara pernikahan di mulai, Muhdar datang dengan beberapa kapal besar yang membawa mas kawin atau jujuran. Ada kapal yang membawa isi kamar lengkap, ada kapal yang membawa perhiasan emas dan batu permata, ada kapal yang membawa pakaian wanita yang sangat indah-indah. Bagi mereka semua itu hal biasa, karena bisnis dagang keluarga ini ke Singapura berupa batu permata dan kain. Mereka mempunyai banyak pelanggan di Singapura. Pada jaman tersebut sungai Martapura digunakan sebagai jalur perdagangan. Kapal-kapal besar pedagang Martapura sering berangkat membawa barang dagangan ke Pulau Jawa dan Sumatera hingga Singapura dan Malaysia. Sesuai dengan jalur perdagangan dunia antara Malaysia dan pulau Sumatera.
Pada malam harinya ketika semua kelelahan. Muhdar dan Fatimah tidur di kamar penganten. Belum sempat malam pertama itu terjadi ternyata rumah Fatimah terbakar akibat api dapur lupa di matikan. Muhdar lari keluar dengan segera tanpa memperdulikan Fatimah. Api semakin membesar Fatimah terjebak di dalamnya.
Mashor yang belum tidur melihat dari kejauhan warna merah di langit yang menadakan kebakaran. Dia yakin kebakaran itu berada di rumah Fatimah. Tanpa peduli aturan majikannya yang tidak memperbolehkannya mendekati rumah dia langsung berlari mengambil jukung. Setelah sampai di rumah Fatimah dia diberitahu bahwa Fatimah terjebak di dalamnya. Dengan kekuatan Cintanya dia terobos api dan menemukan Fatimah pingsan karena terlalu banyak menghirup asap. Dia angkat Fatimah melewati api yang besar. Dengan badannya dia melindungi Fatimah dari api dan kayu rumah yang berjatuhan. Setelah dia bawa keluar Mashor disambut Muhdar dengan merebut Fatimah dari pangkuan Mashor. Dengan demikian Mashor akhirnya mengetahui perkawinan tersebut. Belum sempat dia mendapatkan penjelasan, Mashor pingsan karena terlalu banyak luka bakar yang dialaminya.
Keluarga Fatimah memerintahkan agar mashor dirawat kembali di gubuknya tempatnya bekerja. Dan menginginkan agar peristiwa heroic ini jangan sampai diketahui Fatimah.
Subuh harinya mashor tidak bisa bertahan. Dia meninggal karena luka yang terlalu parah. Setelah sholat dzuhur dia dimakamkan di daerah perkebunan karet tersebut. Atau tepatnya sekarang berada di desa Tungkaran. Makam Mashor sederhana dengan nisan ulin. Untuk mencegah babi hutan kuburannya juga dipagar bambu.
Semuanya berada di pemakaman, baik teman-teman Mashor maupun keluarga Fatiamah. Tetapi Fatimah tidak mengetahui kematian ini. Dia masih lemah di kamar rumah Muhdar. Dia masih bertanya di dalam hati bagaimana dia bisa selamat, suaminya sendiri meninggalkannya saat kebakaran itu terjadi. 
Sewaktu malam hari pertanyaan itu di keluarkannya pada acil ijah yang sejak kecil merawatnya. Acil ijah tahu betul perasaan Fatimah kepada Mashor. Karena tidak dapat mendustai tuannya yang sejak kecil dia pelihara tersebut akhirnya dia ceritakan peristiwa kebakaran itu.
Fatimah yang sangat rindu Mashor akhirnya menanyakan keberadaan Mashor. Dengan sangat hati-hati acil ijah menceritakan kematian Mashor dan memberitahukan letak kuburannya. Dia berjanji menemani Fatimah besok untuk ziarah ke kuburan Mashor.
Fatimah Sangat terpukul hatinya mengetahui pemuda yang melindungi dan dicintainya telah tiada. Menangislah Fatimah sejadinya. Setelah semua orang terlelap tidur, jam 3 subuh tanpa sepengetahuan yang lain Fatimah keluar rumah. Dia tidak dapat menyimpan perasaan rindu dan dukanya. Tanpa menunggu siang dia bertekad harus menemukan kekuburan mashor. Dia tidak yakin kekasihnya sudah meninggal jika tidak menemukan kuburannya langsung. Dia seberangi sungai Martapura dan berjalan menyisir jalan setapak. Dia masih ingat letak kebun karet keluarganya ketika ayahnya pernah mengajak sewaktu kecil. Malam itu hari hujan dengan deras tetapi tidak menyurutkan hati Fatimah, di dalam hatinya hanya ada satu nama Mashor. Dipikirannya hanya ada satu wajah Mashor pemuda yang sangat mengerti dirinya. Setelah tiba di kebun karet keluarganya, Fatimah tanpa sadar dan mungkin karena ilusi yang muncul karena obsesinya bertemu mashor, dia melihat Mashor berdiri tersenyum kepadanya ditengah rintikan hujan. Tanpa berpikir panjang Fatimah berlari ingin memeluk tubuh kekasihnya melepaskan segala kerinduannya. Fatimah menabrak tubuh lelaki itu hingga terjatuh tanpa disadari pagar yang terbuat dari bambu yang melindungi kuburan Mashor menusuk tubuh Fatimah tepat di dadanya. Darah mengucur dan menetes di atas kubur Mashor dan melumuri nisannya. Fatimah meninggal dengan senyum dia yakin menemukan cintanya.

Oemar Bakrie Banjar
Referensi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Dasar (SD & SMP)

Selasa, 14 April 2009.